-Penguin
-Warning!!!!
-Orang yang Baik akan :
1.Mencopy artikel dari sini denga menyertakan SUMBER-nya
2.Bertindak sopan di page manapun ia berada
3.Memberikan komentar beserta kritik dan Saran setelah membaca.
Saya yakin yang berkunjung ke blog saya Baik Semua :)
Terima kasih!
-Butuh Terjemahan??
CONTOH LAPORAN KIMIA BADAN TENAGA ATOM NASIONAL (BATAN)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan " Laporan Kimia Badan
Tenaga Nuklir Nasional" dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.
kami menyadari bahwa dalam upaya penyelesaian laporan ini,
banyak mengalami berbagai kesulitan, sehingga tidaklah mengherankan apabila
dalam laporan ini masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan.
Oleh karena itu, kami sebagai penulis menyadari bahwa
laporan ini jauh dari kesempurnaan. oleh sebab kritik dan sanan dari berbagai
pihak yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. semoga laporan ini
bermanfaat.
Terimakasih.....
Maja,28
Maret
2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………..
1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………2
BAB I
LANDASAN
TEORI........................................................................................................3
SEJARAH BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
..………………………………….……...3
BAB II
RADIASI……………………………………………………………………………………………………………………….5
BAB III
KEGUNAAN
RADIASI……………………………………………………………………………………………….10
BAB IV
REAKTOR
NUKLIR…………………………………………………………………………………………………….12
BAB V
KLASIFIKASI REAKTOR
NUKLIR…………………………………………………………………….…14
BAB VI
DOKUMENTASI BATAN
YOGYAKARTA………………………………………………………......16
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..17
BAB
I
A.
Latar Belakang
Reaksi inti, seperti halnya reaksi kimia, melibatkan
perubahan energi. Namun demikian, perubahan energi dalam reaksi inti
bersifat sertamerta dibandingkan dengan reaksi kimia. Energiyang dilepaskan
oleh suatu reaksi inti tertentu dapat dilakukan dalam reactor tenaga
nuklir.Terdapat tiga jenis reactor nuklir, yaitu reactor berdasarkan reaksi
fisi, dan reactor berdasarkanreaksi fusi.Reaksi fisi ialah proses dimana suatu
inti (nomor massa > 200) membelah dirimembentuk inti- inti yang lebih kecil
dengan massa menengah dan satu atau lebih neutron.Reaksi fusi yaitu
penggabungan inti kecil menjadi inti yang lebih besar.
B.
Tujuan
Hal-hal yang melatar
belakangi pembuatan makalah ini adalah :
1. Tugas dari guru yang bersangkutan.
2. Penulis ingin memperluas pengetahuan dan keindahan tentang BATAN
3.Tujuannya untuk rekreasi sekaligus menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah,mengetahui tentang seputar BATAN.
C. MasalahPenelitian
Masalah yang akan kami bahas sesuai dengan yang kami teliti adalah Reaktor nuklir,radiasi.
1. Tugas dari guru yang bersangkutan.
2. Penulis ingin memperluas pengetahuan dan keindahan tentang BATAN
3.Tujuannya untuk rekreasi sekaligus menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah,mengetahui tentang seputar BATAN.
C. MasalahPenelitian
Masalah yang akan kami bahas sesuai dengan yang kami teliti adalah Reaktor nuklir,radiasi.
C.
Landasan
teori
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) atau penggabungan inti (fusi).
Jenis dan fungsi reaktor nuklir bergantung pada tujuan pemanfaatan hasil reaksi, seperti untukPLTN, produksi radionuklida, radiografineutron, analisis aktivasineutron dan berbagai eksperimen dengan hamburanneutron.
Fungsi reaktor fisi dibedakan menjadi dua, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya.
Utamanya menggunakan pemanfaatan netron hasil pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi radioisotop.
• Panas yang ditimbulkan dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke lingkungan.
• Pengambilan panas pada reaktor penelitian dilakukan dengan sistem pendingin,yang terdiri dari sistem pendinginprimer dan sistem pendingin sekunder.
•Panas yang berasal dari teras reaktor diangkut oleh air di sekitar teras reaktor (sistem pendinginprimer) dan dipompa oleh pompaprimer menuju alat penukar panas.
• Selanjutnya panas dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin (alat penukar panas pada sistem pendingin sekunder).
• Perlu diketahui bahwa antara alat penukar panas, sistem pendinginprimer atau sekunder tidak terjadi kontak langsung.
REAKROR DAYA Panas yang timbul dari pembelahan dimanfaatkan untuk menghasilkan uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin.
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) atau penggabungan inti (fusi).
Jenis dan fungsi reaktor nuklir bergantung pada tujuan pemanfaatan hasil reaksi, seperti untukPLTN, produksi radionuklida, radiografineutron, analisis aktivasineutron dan berbagai eksperimen dengan hamburanneutron.
Fungsi reaktor fisi dibedakan menjadi dua, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya.
Utamanya menggunakan pemanfaatan netron hasil pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi radioisotop.
• Panas yang ditimbulkan dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke lingkungan.
• Pengambilan panas pada reaktor penelitian dilakukan dengan sistem pendingin,yang terdiri dari sistem pendinginprimer dan sistem pendingin sekunder.
•Panas yang berasal dari teras reaktor diangkut oleh air di sekitar teras reaktor (sistem pendinginprimer) dan dipompa oleh pompaprimer menuju alat penukar panas.
• Selanjutnya panas dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin (alat penukar panas pada sistem pendingin sekunder).
• Perlu diketahui bahwa antara alat penukar panas, sistem pendinginprimer atau sekunder tidak terjadi kontak langsung.
REAKROR DAYA Panas yang timbul dari pembelahan dimanfaatkan untuk menghasilkan uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin.
SEJARAH BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Badan Tenaga
Nuklir Nasional,
disingkat BATAN, adalah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir. Kepala Batan saat ini
dijabat oleh Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto (sejak tahun 4 September 2012) menggantikan Dr.
Hudi Hastowo yang menggantikan Kepala
BATAN periode sebelumnya yaitu Dr. Soedyartono Soentono, M.Sc.
Kegiatan pengembangan dan
pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan Panitita
Negara untuk Penyelidikan Radioaktivet tahun 1954. Panitia Negara tersebut
mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan
radioaktif dari uji coba senjata nuklir di Lautan Pasifik.
Dengan memperhatikan perkembangan
pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka
melalui Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958
dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang kemudian
disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)berdasarkan UU NO. 31
Tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap
tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan
teknologi nuklir di Indonesia telah ditetapkan sebagai hari jadi BATAN.
Pada perkembangan berikutnya,
untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, maka dibangun
beberapa fasilitas penelitian, pengembangan, dan rekayasa (litbangyasa) yang
tersebar di berbagai kawasan, antara lain Kawasan Nuklir Bandung (1965),
Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta (1966), Kawasan Nuklir Yogyakarta (1967),
dan Kawasan Nuklir Serpong (1987). Sementara itu dengan perubahah paradigma
pada tahun 1997 ditetapkan UU no. 10 tentang Ketenaganukliran yang diantaranya
mengatur pemisahan unsur pelaksna kegiatan pemanfaatan tenaga nukir (BATAN)
dengan unsur pengawas tenaga nuklir.
Kawasan Nuklir Yogyakarta
dibangun pada tahun 1974 dan menempati area sekitar 8,5 hektar. Di kawasan ini
terdapat Pusat Teknplogi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) dan Sekolah
Tinggi Teknologi Nuklir (STTN).
Kegiatan yang dilakukan meliputi
litbang fisika, kimia nuklir, teknologi akselerator zarah energi rendah dan
menengah, teknologi proses, analisis bahan nuklir dan reaktor, serta
pendayagunaan reaktor untuk penelitian dan pembinaan keahlian. Disamping itu
dilakukan pula pengawasan keselamatan kerja terhadap radiasi dan pengawasan
radioaktivitas lingkungan. Sedangkan STTN digunakan untuk menyelenggarakan
pendidikan program D4 di bidang iptek nuklir.
Fasilitas yang ada di kawasan ini
adalah Reaktor Kartini dengan daya 100 kW, perangkat subkritik, laboratorium
penelitian bahan murni, akselerator, laboratorium fisika dan kimia nuklir,
fasilitas keselamatan kerja dan kesehatan, fasilitas perpustakaan, serta
fasilitas laboratorium untuk pendidikan.
BAB
II
RADIASI
Radiasi
mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam
sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata
nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi
elektromagnetik (yaitu,
gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi
akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi
adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke
segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem
pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi.
RADIASI IONISASI
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang
cukup untuk mengionisasi partikel.
Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan
(positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat
menyebabkan mutasi dan kanker. Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif
peluruhan radioaktif dan
sampah.
Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh
Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan sinar gamma.
radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan
sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah
yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah satu dari mereka
bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini,
Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Beliau memberi
nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan gamma.
Peluruh
alpha
Peluruhan Alpha adalah jenis peluruhan radioaktif di
mana inti atom
memancarkan partikel alpha, dan
dengan demikian mengubah (atau 'meluruh') menjadi atom dengan nomor massa 4
kurang dan nomor atom 2 kurang.
Namun, karena massa partikel yang
tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah, partikel alfa dapat
dihentikan dengan selembar kertas (atau
kulit).
peluruhan
beta
peluruhan beta adalah jenis peluruhan radioaktif di
mana partikel beta (elektron atau positron)
dipancarkan.
Radiasi beta-minus (β⁻)terdiri
dari sebuah elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang terionisasi daripada alfa, tetapi lebih daripada sinar gamma. Elektron
seringkali dapat dihentikan dengan beberapa sentimeter logam. radiasi ini
terjadi ketika peluruhan neutron menjadi
proton dalam
nukleus,
melepaskan partikel beta dan
sebuah antineutrino.
Radiasi beta plus (β+) adalah emisi positron.
Jadi, tidak seperti β⁻, peluruhan β+ tidak dapat terjadi dalam
isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih
besar daripada massa proton. peluruhan β+ hanya dapat terjadi di dalam nukleus
ketika nilai energi yang mengikat dari nukleus induk
lebih kecil dari nukleus.
Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi konversi proton menjadi neutron, positron dan antineutrino, dan
ke energi kinetik dari partikel-partikel.
![]() |
peluruhan gamma
Radiasi gamma atau sinar gamma
adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau
proses nuklir atau subatomik
lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Radiasi gamma terdiri dari foton dengan frekuensi lebih besar dari 1019 Hz.
Radiasi gamma bukan elektron atau neutron sehingga tidak dapat dihentikan hanya
dengan kertas atau udara, penyerapan sinar gamma lebih
efektif pada materi dengan nomor atom dan
kepadatan yang tinggi. Bila sinar gamma
bergerak melewati sebuah materi maka penyerapan radiasi gamma
proporsional sesuai dengan ketebalan permukaan materi tersebut.
RADIASI NON-IONISASI
Radiasi
non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi
yang cukup per foton
untuk mengionisasi atom
atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi
elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz,
cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk
radiasi pada jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih
membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki
energi yang cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik
konfigurasi valensi molekul dan atom. Namun demikian, efek biologis yang
berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi non-ionisasi
1. Radiasi
Neutron
Radiasi
Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron
ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi
nuklir, atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara
yang sama bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik
elektron), karena neutron tidak memiliki muatan. Namun, neutron mudah bereaksi
dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil dan
karena itu mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya
non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai aktivasi neutron.
Radiasi
elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong
atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase
saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi. Radiasi
elektromagnetik diklasifikasikan
ke dalam jenis menurut frekuensi gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat, radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki panjang gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek. Sebuah jendela kecil frekuensi, yang disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai organisme, dengan variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.
Cahaya
adalah radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar
400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap cahaya sebagai radiasi
elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
Radiasi
termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam
bentuk gelombang
elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh
radiasi termal, seperti panas
dan cahaya
yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya. Radiasi termal
dihasilkan ketika panas
dari pergerakan partikel bermuatan dalam atom
diubah menjadi radiasi
elektromagnetik. Gelombang
frekuensi yang dipancarkan dari radiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung
hanya pada suhu, dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang
dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzmann
memberikan intensitas panas.
BAB III
KEGUNAAN
RADIASI
Radiasi
dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan penelitian. sinar X, misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh
bahan padat. Properti sinar X ini memungkinkan dokter untuk menemukan
tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang mungkin
tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan
zat radioaktif dan pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui
substansi tubuh.
Semua
sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi
elektromagnetik. Variasi
intensitas radiasi berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain yang
sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro dengan membuat gelombang bervariasi sesuai variasi suara.
Para
peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan umur bahan yang dulu bagian dari organisme hidup. Usia bahan tersebut dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah karbon radioaktif mengandung dalam proses yang disebut penanggalan radiokarbon. Kalangan ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai atom pelacak
untuk mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.
Radiasi
digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang disebut analisis
aktivasi neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan membombardir contoh zat dengan
partikel yang disebut neutron. Beberapa atom dalam sampel menyerap neutron dan menjadi radioaktif. Para ilmuwan dapat mengidentifikasi
elemen-elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.
BAB IV
Teras sebuah reaktor kecil yang digunakan untuk penelitian.
Reaktor nuklir
adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur, dan
menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap. Berbeda
dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde
pecahan detik dan tidak terkontrol.
Reaktor
nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak
digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan
untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian.
Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir.
Saat
ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir, dan sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya,
beberapa kalangan menyatakan bahwa pembangkit
listrik tenaga nuklir merupakan cara yang
aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusi merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa piranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk
di dalamnya pembangkit thermoelektrik radioisotop dan baterai
atom, yang membangkitkan panas dan daya dengan
cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali
digunakan untuk menghasilkan radiasi
neutron.
Komponen
dasar dari reaktor nuklir adalah sebagai berikut:
- Moderator, berfungsi menyerap
energi neutron
- Reflektor, berfungsi memantulkan
kembali neutron
- Pendingin, berupa bahan gas atau
logam cair untuk mengurangi energi panas dalam reaktor
- Batang kendali, berfungsi menyerap
neutron untuk mengatur reaksi fisi
- Perisai, merupakan pelindung dari
proses reaksi fisi yang berbahaya
BAB V
KLASIFIKASI REAKTOR NUKLIR
·
REAKTOR NUKLIR FISI
Pada radiasi nuklir alami, hasil sampingannya
sangat kecil dibandingkan dengan inti di mana mereka dihasilkan. Fisi nuklir adalah proses pembelahan inti menjadi bagian-bagian yang hampir setara,
dan melepaskan energi dan neutron dalam prosesnya. Jika neutron ini ditangkap
oleh inti lainnya yang tidak stabilm inti tersebut akan membelah juga, memicu reaksi
berantai. Jika jumlah rata-rata
neutron yang diepaskan per inti atom yang melakukan fisi ke inti atom lain
disimbolkan dengan k, maka
nilai k yang lebih besar dari 1
menunjukkan bahwa reaksi fisi melepaskan lebih banyak neutron dari pada jumlah
yang diserap, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi ini dapat berdiri sendiri.
Massa minimum dari suatu material fisi yang mampu melakukan reaksi fisi
berantai yang dapat berdiri sendiri dinamakan massa kritis. Ketika neutron
ditangkap oleh inti atom yang cocok, fisi akan terjadi dengan segera, atau inti
atom akan berada dalam kondisi yang tidak stabil dalam waktu yang singkat.
Namun, jika neutron yang digunakan dalam
reaksi fisi dapat dihambat, misalnya dengan penyerap
neutron, dan neutron tersebut masih
menjadikan massa material nuklir berstatus kritis, maka reaksi fisi dapat
dikendalikan. Hal inilah yang membuat reaktor nuklir dibangun. Neutron yang bergerak cepat tidak
boleh menabrak inti atom, mereka harus diperlambat, umumnya dengan menabrakkan neutron dengan
inti dari pengendali neutron sebelum
akhirnya mereka bisa dengan mudah ditangkap. Saat ini, metode seperti ini umum
digunakan untuk menghasilkan listrik.
·
REAKTOR
NUKLIR FUSI
Jika inti atom bertabrakan, dapat terjadi fusi nuklir. Proses ini akan melepas atau menyerap energi. Ketika inti
atom hasil tabrakan lebih ringan dari besi, maka pada
umumnya fusi nuklir melepaskan
energi. Ketika inti atom hasil
tabrakan lebih berat dari besi, maka pada umumnya fusi nuklir menyerap
energi. Proses fusi yang paling
sering terjadi adalah pada bintang, yang mendapatkan energi dari fusi hidrogen dan menghasilkan helium.
Bintang-bintang juga membentuk unsur ringan seperti lithium dan kalsium melalui stellar
nucleosynthesis.
Fusi
terkontrol bisa dilakukan dalam akselerator partikel, yang merupakan cara
bagaimana unsur sintetis dibuat. Namun fusi nuklir konvensional tidak
menghasilkan energi secara keseluruhan, mempercepat partikel dalam jumlah
sedikit membutuhkan energi lebih banyak dari pada total energi yang dihasilkan
dari fusi nuklir.
BAB VI
DOKUMENTASI BATAN YOGYAKARTA
![Description: C:\Users\kiana\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Low\Content.IE5\OAUNFVIJ\1888504_781466641882336_2135206757_n[1].jpg](file:///C:/Users/com/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg)
![Description: C:\Users\kiana\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Low\Content.IE5\OAUNFVIJ\10004047_781466571882343_1525975520_n[1].jpg](file:///C:/Users/com/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.jpg)
![]() |
![]() |
DAFTAR
PUSTAKA
01.55
|
Label:
-Makalah & Laporan
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
3 komentar:
bisa dicopass dikit lah? :D
jika hasil penelitian dan hasil pengembangan yang di hasilkan batan yogyakarta di tambahkan lebih bagusss
makasih bang infonya...saya ambil beberapa yaa untuk tugas
Posting Komentar